Gambaran Umum
PT Unilever Indonesia Tbk, yang berbasis di Jakarta, merupakan pemain utama dalam industri barang konsumsi di Indonesia, yang memfokuskan operasinya pada produksi berbagai macam produk dalam kategori seperti perawatan rumah, perawatan pribadi, makanan, dan minuman. Sebagai anak perusahaan dari grup Unilever global, perusahaan ini memanfaatkan jaringan distribusi yang kuat yang memastikan jangkauan pasar yang luas dan mempertahankan visibilitas merek yang tinggi di seluruh wilayah. Proyek-proyek utama perusahaan termasuk inisiatif keberlanjutan, khususnya yang menargetkan pengelolaan dan pengurangan limbah, dan praktik produksi yang ramah lingkungan sejalan dengan komitmen global Unilever terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain itu, Unilever Indonesia secara aktif telah mendiversifikasi portofolio produknya untuk memenuhi perubahan preferensi konsumen, dengan fokus pada produk yang sadar kesehatan dan ramah lingkungan.
Mga Batayang Estadistika
Bagan Analisis Faktor (kanan bawah) menunjukkan tampilan PT Unilever Indonesia Tbk dari berbagai sudut pandang. Setiap faktor menunjukkan seberapa baik peringkat perusahaan dibandingkan dengan semua perusahaan lain di jagat investasi global Fintel. Skor faktor berkisar dari nol hingga 100, dengan 100 sebagai yang paling diinginkan, dan 50 sebagai rata-rata.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan Skor Nilai 100 akan menjadi perusahaan yang paling diremehkan nilainya dalam basis data kami. Sebuah perusahaan dengan Skor Nilai nol akan menjadi perusahaan yang paling dinilai terlalu tinggi.
| Kapitalisasi Pasar | |
| EV | |
| Saham Habis. | 38,150.00 MM |
| Tanggal Pendapatan | |
| EPS (TTM) | 80.15 |
| Imbal Hasil Dividen | |
| Tanggal Ex-Dividen | |
| Suku Bunga Pinjaman | 0.40 |
| Saham Pendek Tersedia. | 0.02 MM |
| Kepentingan Jangka Pendek | |
| Posisi Jual Pendek | |
| Jumlah Hari yang Dicakup | |
| Suku Bunga Bebas Risiko | 4.17 % |
| Perubahan Harga (1 tahun) | |
| Volatilitas (1 tahun) | |
| Beta | |
| Rasio Sharpe (1 tahun) | |
| Rasio Sortino (1 tahun) |
| Rasio PE | |
| Harga/Buku | |
| Presyo/TBV | |
| Buku/Pasar | |
| EBIT/EV | |
| EBIT (rata-rata 3 tahun) / EV | |
| Māori: ROA | 0.16 |
| ROE | 1.07 |
| ROIC (Tingkat Pengembalian Investasi Modal) | 0.68 |
| CROIC | -0.16 |
| OCROIC | 0.79 |
| Volatilitas Tersirat | |
| Rasio OI Put/Call |
| Pertumbuhan | 26.26 /100 |
| Kakayahang Kumita | 68.43 /100 |
| Skor Kualitas | 78.84 /100 |
| Skor Nilai | |
| Skor Momentum | |
| Skor Stabilitas (Volatilitas Rendah) | |
| Sentimen Analis | |
| Sentimen Dana | 65.33 /100 |
| Sentimen Orang Dalam | |
| Sentimen Petugas | |
| Skor Dividen | |
| Skor QVM | |
| Skor F Piotroski |
Skor Faktor berkisar antara 0 hingga 100, dengan 100 menjadi yang paling diinginkan. Lingkaran yang lebih besar lebih baik. Dalam situasi di mana kita tidak memiliki data (misalnya, tidak ada transaksi orang dalam), kita memplot skor pada 50 untuk menghindari menghukum perusahaan. Namun, perusahaan yang tidak membayar dividen akan mendapatkan Skor Dividen Nol. Selain itu, kami membalikkan volatilitas untuk membuat metrik "stabilitas" yang lebih baik jika lebih tinggi.
Kenaikan/Penurunan Peringkat Saham
Kartu ini menunjukkan peningkatan/penurunan peringkat analis untuk PT Unilever Indonesia Tbk. Peringkat analis adalah klasifikasi yang memberi investor gambaran tentang sentimen analis mengenai arah dan kinerja suatu ekuitas - biasanya saham - selama periode waktu tertentu, biasanya 12 bulan.
Peringkat standar analis umumnya adalah sebagai berikut:
- Beli/Bobot Lebih/Kinerja Lebih Baik - Salah satu dari peringkat ini menyampaikan keyakinan seorang analis bahwa saham tersebut kemungkinan akan berkinerja lebih baik daripada indeks pasar (misalnya S&P 500).
- Tahan/Bobot Sama/Kinerja Sesuai Pasar - Salah satu dari peringkat ini menyampaikan keyakinan seorang analis bahwa saham tersebut kemungkinan akan berkinerja sejalan dengan indeks pasar.
- Jual/Bobot Lebih Rendah/Kinerja Lebih Rendah - Salah satu peringkat ini menunjukkan bahwa seorang analis meyakini saham tersebut kemungkinan akan berkinerja lebih buruk daripada indeks pasar.
Ketika seorang analis menaikkan peringkat saham, mereka memberi sinyal bahwa fundamental perusahaan tersebut diremehkan oleh investor. Hal itu juga bisa berarti mereka percaya pasar meremehkan potensi perusahaan. Sebaliknya berlaku ketika suatu saham diturunkan peringkatnya.
Peringkat rata-rata dari setiap peringkat analis individual adalah peringkat konsensus untuk suatu saham. Ini memberi investor gambaran yang lebih luas tentang sentimen keseluruhan untuk saham tersebut.
| Tanggal | Analis | Sebelumnya | Terbaru Rekomendasi |
Aksi |
|---|---|---|---|---|
| Tidak ada data yang tersedia. | ||||
